Persoalan pedagang kaki lima (PKL) kerap menjadi persoalan sosial. Namun, jika dikelola dengan manajerial dan konsep yang baik, pedagang kaki lima bisa menjadi usaha kecil yang menjanjikan dan mampu mensejahterakan masayarakat.
Pemkab Indramayu melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu pada tahun 2016 ini merelokasi pedagang yang selama ini berjaualan di Jalan Ahmad Yani untuk ditempatkan di tempat yang layak untuk berusaha yakni di kawasan terpadu Pasar Mambo.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman menjelaskan, mengatakan kawasan pusat kuliner dan aksesoris pasar mambo dibangun untuk melakukan penataan kota.Selain itu,kawasan pusat kuliner pasar mambo bisa mengalihkan pedagang kaki lima yang biasa berjualan di trotoar dan badan jalan di Jalan Ahmad Yani Indramayu ke lokasi yang lebih representatif dan tertata rapih.
"Dengan relokasi PKL, ketertiban, kebersihan dan keindahan kota, bisa terlihat.Apalagi,kawasan Jalan Ahmad Yani akan dijadikan kawasan bebas hambatan dan bebas PKL," ungkap dia.
Pemkab Indramayu juga memastikan PKl tidak diperkenankan berjualan di trotoar dan bahu jalan. Pemkab Indramayu sendiri telah mengeluarkan anggaran Rp5 miliar untuk pembangunan kawasan pasar mambo.Maman juga berharap,masyarakat bisa mengunjungi kawasan kuliner pasar mambo sehingga dapat meningkatkan geliat ekonomi masyarakat.
"Pemkab terus mendorong pemberdayaan ekonomi mikro dan meningkatkan kualitas kehidupan pedagang-pedagang kecil," tandasnya.
Menurut Yuni (39) pedagang nasi goreng di kawasan pusat kuliner pasar mambo mengatakan, awalnya pedagang kaki lima berjualan disepanjang bahu dan trotoar di Jalan Ahmad Yani Indramayu. Namun, setelah dlakukan relokasi, 132 pedagang kaki lima dipusatkan berjualan di kawasan sentra pasar mambo.
"Baru satu minggu ini direlokasi ke kawasan Pasar Mambo.Meski awalnya ada kekhawatiran, penjualan menurun di lokasi yang baru, namun sejauh ini, pelanggan tetap ramai membeli,"kata dia.
Pedagang juga mengaku cukup nyaman berjualan di kawasan Pasar Mambo karena fasilitas yang disediakan juga cukup memadai. Yuni meyakini meski menempati lokasi baru, penghasilan pedagang tidak mengalami penurunan.
"Lapak yang ditempati dengan ukuran 3x4 meter cukup memadai bagi pengunjung untuk menikmati makanan di pasar mambo,"kata dia.
Hal senada juga diungkapkan pedagang makanan, Munipah (35). Kawasan pasar mambo diharapkan dapat dibanjiri pembeli. "Mudah-mudahan jualan saya tetap laris. Sejauh ini, pelanggan tetap membeli di lokasi baru, meski awalnya sempat bingung, karena di trotoar jalan sudah tidak ada pedagang kaki lima yang berjualan," kata dia.
Munipah berharap sarana dan prasarana di kawasan kuliner terpadu ini semakin ditingkatkan.Relokasi pedagang kaki lima di Jalan Ahmad Yani ini sudah dilakukan berulang kali.Namun,karena berbagai hal, relokasi PKL kerap alami kegagalan.Mulai tahun ini, relokasi diharapkan dapat dipatuhi pedagang yang biasa mangkal di bahu atau trotoar jalan. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu
0 komentar:
Posting Komentar