PAMERAN KREASI SISWA 2013

Pameran pekan kreativitas siswa Indramayu yang diikuti oleh sekitar 50 stan sekolah baik negeri maupun swasta Se Kabupaten Indramayu yang digelar di Alun-Alun Pendopo setempat secara resmi dibuka oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Minggu siang (29 September 2013).

GERAKAN PEMBANGUNAN KAMPUNG - GERBANG KAMPUNG

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Republik Indonesia DR. HR. Agung Laksono meresmikan Gerakan Pembangunan Kampung (Gerbang Kampung) di Desa Sumberjaya Kecamatan Kroya, Jum'at pagi (12/7

INDRAMAYU KEMBALI RAIH ADIPURA

Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah Irianto sedang menerima Piala Adipura dari Presiden RI Susilo Bambang Yodhoyono, Senin (10/6), di Istana Negara Jl Medan Merdeka Negara.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 28 Oktober 2016

Wujudkan Budaya Baca

Wujudkan Budaya Baca

Indramayu Launching Gerakan Madrasah Literasi

 

          Untuk mewujudkan budaya baca di lingkungan madrasah dan sejenisnya di Kabupaten Indramayu. Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama dengan Kantor Kementrian Agama melakukan Launching Gerakan Madrasah Literasi yang dipusatkan di Alun-Alun Indramayu dan MTS Negeri Karangampel, Jum'at (28/10/2016) bersamaan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88.

          Wakil Bupati Indramayu H. Supendi menjelaskan, gerakan ini diharapkan tidak hanya mendorong siswa untuk gemar membaca. Tetapi, juga mendorong siswa dapat mengomunikasikan hasil bacaannya kepada pihak lain. Ini penting mengingat kemampuan komunikasi siswa Indonesia umumnya masih cukup rendah.

Menurutnya, gerakan ini harusnya dapat menjadi upaya agar siswa menyerap banyak pengetahuan dari buku yang dibaca. Dan yang tidak kalah penting, siswa dapat menyampaikan hasil bacaannya kepada orang lain. Sekolah Madrasah yang jumlahnya cukup banyak di Kabupaten Indramayu, menjadikan gerakan ini optimis bisa diterima dan berhasil dalam penerapannya.

Supendi menambahkan, saat ini gerakan literasi di Kabupaten Indramayu cukup membanggakan. Pasalnya Kantor Arsip dan Perpustakaan Kab. Indramayu telah memiliki ruang perpustakaan yang representative untuk kenyamanan pengunjung. Selain itu juga telah menerapkan system digital katalog, serta bahan referensi bagi kabupaten/kota di Indonesia untuk  melakukan studi banding.

Hal lainnya juga adalah keberhasilan perpustakaan Desa Majasari Kecamatan Sliyeg yang telah menjuarai juara III Nasional pada lomba perpustakaan desa. Serta diraihnya penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional RI kepada Bupati Indramayu atas prestasi sebagai birokrat yang telah mampu mengembangkan budaya baca di Kabupaten Indramayu.

"Jika budaya literasi bisa dimulai dari sekolah-sekolah, maka kebangkitan Indramayu dan juga Indonesia menjadi Negara maju optimis bisa terealisasi," tegas wabup.

Sementara itu Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Indramayu, Yayat Hidayat mengatakan, Gerakan Madrasah Literasi ini nantinya para siswa melakukan baca buku secara massal dengan metode membaca senyap setiap harinya serta akan diberikan tugas dengan merangkum dan memberikan komentar atau risalah dari buku yang telah dibacanya tersebut.

Launching Gerakan Madrasah Literasi ini mendapatkan sambutan dan apresiasi dari para siswa yang ada di MTSN Karangampel. Diharapkan dengan gerakan ini bisa menambah jumlah buku bacaan yang ada di perpustakaan sekolahnya tersebut. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 

 

Peringatan Sumpah Pemuda


Peringatan Sumpah Pemuda ke-88

Momentum Kebangkitan Pemuda Dengan Teknologi

 

          Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 tingkat Kabupaten Indramayu merupakan momentum untuk kebangkitan para pemuda dengan memanfaatkan aplikasi teknologi.

          Hal tersebut ditegaskan Wakil Bupati Indramayu H. Supendi ketika menjadi Inspektur Upacara yang membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, yang berlangsung di Alun-Alun Indramayu, Jum'at (28/10/2016).

          Menurut Supendi, industri  kreatif  hari  ini menyumbang tidak kurang dari 7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sebuah kontribusi yang tidak bisa dianggap kecil ditengah pelambatan ekonomi dunia. Sebagian besar pelaku industry kreatif tersebut adalah para pemuda dengan usia produktif dengan pemanfaatan teknologi digital.

          Apalagi belakangan ini muncul  ratusan  CEO-CEO muda  Indonesia  di  bidang  Teknologi  Informasi  yang  dipercaya  oleh  perusahaan multinasional.  Pada tahun  2015 yang lalu dilaporkan  terdapat  62 start  up Indonesia  yang kebanjiran  dana  investasi  hingga  puluhan  triliun  rupiah. 

Berdasarkan data dari Kementrian Perdagangan RI, omzet  belanja  online (e-commerce) Indonesia sendiri pada Tahun 2015 dilaporkan telah mencapai Rp. 200 triliun lebih. Jika tren ini bisa dikelola dengan baik, maka perekonomian  Indonesia  akan  maju  pesat. 

"Tentu,  dengan  catatan  bahwa  dari lalu lintas dan mata rantai bisnis online tersebut, para pemuda Indonesia harus berada pada posisi sebagai produsen bukan sekedar sebagai konsumen," tegas Supendi.

          Dengan Peringatan Sumpah Pemuda ini, lanjut Supendi, merupakan momentum kebangkitan  anak  muda  Indonesia.  Dengan  kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan  sumbangsih  pemikiran  dan  gagasannya  untuk  kesejahteraan  dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia.

          "Mari  kita  buktikan  dalam  sejarah  Indonesia,  untuk  kesekian  kalinya  pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi  kesempatan  kita  satu-satunya  untuk  memastikan  percepatan pembangunan  ekonomi  Indonesia  menjadi  negara  maju  sejajar  dengan  Negara-negara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan  dunia.  Saatnya  pemuda  Indonesia  membangun  visi  yang  besar  menatap dunia," katanya.

          Pada kesempatan itu juga ditandatangani rencana desain Monumen Pemuda Tanah Air Indramayu oleh Wakil Bupati Indramayu. Diserahkan pula SK Pensiun bagi PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu periode bulan November 2016, dan diakhiri dengan Launching Gerakan Literasi Madrasah tahun 2016. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 

 


Kamis, 27 Oktober 2016

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

          Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya  leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.


          Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.


          Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hitam. Tokoh Semar dikenal dalam dunia pewayangan berperawakan gemuk.


"Semar menggambarkan tokoh yang bijaksana,  beberapa masyarakat mempercayai bahwa memakai motif ini melambangkan kebijaksanaan dalam tingkah lakunya," kata Anna.


Selanjutnya, dengan adanya kebijakan menggunakan batik khas Indramayu ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian industry batik Indramayu yang masih tersebar di berbagai rumah. Bahkan dengan adanya produksi masal bisa meningkatakan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakatnya.


Sebelum menetapkan motif Bokong Semar sebagai motif resmi untuk pakaian dinas setiap kamis, pada awal tahun 2000 Pemkab Indramayu juga telah menggunakan motif Rajeg Wesi untuk seragam setiap hari Jum'at.


Salah seorang PNS menyambut baik adanya kebijakan menggunakan motif Bokong Semar setiap kamis ini. Kecintaan terhadap batik bukan hanya tumbuh dikalangan birokrat, tapi juga bisa tumbuh diseluruh masyarakat Indramayu. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 

Kamis, 20 Oktober 2016

Kabupaten Badung Belajar Ke Desa Majasari

Terkait dengan predikat sebagai juara nasional untuk lomba desa yang diraih Desa Majasari Kec. Sliyeg beberapa waktu lalu, Kabupaten Badung Provinsi Bali menyempatan diri untuk belajar ke Kabupaten Indramayu.

Rombongan dari Kabupaten Badung dipimpin langsung oleh Bupati Badung, Giri Prasta, Wakil Bupati Badung, Ketua DPRD Badung beserta belasan wartawan cetak dan elektronik Kabupaten Badung. Rombongan diterima oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Sekretaris Daerah Ahmad Bahtiar beserta Kepala SKPD di Pendopo, Kamis (20/9).

Bupati Badung Giri Prasta mengatakan, kedatangannya ke Indramayu untuk belajar lebih jauh tentang masalah pedesaan. "Kami ingin belajar banyak tentang pedesaan di Kabupaten Indramayu, khususnya ke Desa Majasari yang menjadi juara nasional," katanya.

Giri mengakui, untuk menata desa sampai meraih juara nasional di lomba desa bukan hal yang mudah. Butuh perjuangan dan kerja keras. Karenanya ia ingin belajar ke Majasari untuk melihat keunggulan-keunggulan apa saja yang membawa Majasari  menjadi juara nasional.
"Saya salut kepada Kabupaten Indramayu yang dapat membina desa hingga meraih juara nasional. Hasil dari studi banding ini akan diadopsi oleh pemerintahan kami," katanya.

Menurut Giri, desa-desa di Kabupaten Badung telah memiliki infrastruktur yang memadai dan Apbdes yang mencukupi. Namun kalah dengan Indramayu saat lomba desa. "Tentu ada nilai plus lainnya dari Indramayu," katanya.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengaku merasa tersanjung dengan kunjungan dari Kabupaten Badung. Menurutnya, kalo mendengar uraian yang disampaikan oleh Bupati Badung tentang   infrastruktur dan APBDes desa-desa di Kabupaten Bandung, seharusnya Indramayu yang harus belajar banyak ke Badung. Apalagi desa-desa di Kabupaten Badung menjadi salah satu destinasi wisata nasional bahkan internasional. "Ini ke balik. Harusnya kita yang belajar ke mereka. APBD Badung 2 kali lipat dari APBD kita," katanya.

Bupati Hj. Anna mengatakan, kunci sukses menata desa hingga menjadi juara nasional adalah dengan partisipasi masyarakat yang sangat tinggi untuk pembangunan. "Kalo dilihat dari APBDes, dari awal mungkin Majasari tidak masuk nominasi. Tapi anggaran bukan satu-satunya unsur penilaian. Di atas semua itu adalah keinginan kuat dari masyarakat untuk membagun desanya. Jadi kuncinya tingkat partisipasi masyarakat," katanya.

Keunggulan lainnya dari Desa Majasari, imbuh Hj. Anna, yakni adanya Peraturan Desa tentang Perlindungan TKI. Dengan Perdes tersebut, warga menjadi terlindungi ketika bekerja di luar negeri."Di Majasari ada peternakan sapi. Peternakan itu berkembang pesat, sehingga ketika ada kenaikan harga daging sapi, di Majasari harga daging sapi tetap stabil," katanya.

Di akhir acara, dipandu Asistem Pemerintahan, Didi Kusmulyadi, rombongan dari Kabupaten Badung mengunjungi Desa Majasari. (ds/Bagian Humas & Protokol Setda Indramayu)

Selasa, 18 Oktober 2016

Anna Sophanah Raih Kawastara Pawitra dari Kemendikbud

            Bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-489 Kabupaten Indramayu, ada kado manis untuk masyarakat Indramayu. Ya. Kado manis itu adalah diterimanya penghargaan Kawastara Pawitra dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Muhdajir Effendy, kepada Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah akhir pekan kemarin.

            Kawastara Pawitra merupakan penghargaan yang diberikan dari Kemendikbud kepada pemerintah daerah yang dianggap peduli terhadap program pelatihan kepala sekolah. Anugerah ini diberikan kepada kepala daerah yang dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap penyelenggaraan Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) yang anggarannya baik berasal dari APBD maupun dana masyarakat," kata Mendikbud Muhdajir Effendy.

            Mendikbud menambahkan, PPCKS adalah program pemerintah di bawah Kemendikbud yang diimplementasikan secara standar di seluruh Indonesia. Program tersebut bertujuan memperbaiki manajemen sekolah dan sustainability-nya, sehingga kepala sekolah memiliki standar kompetensi manajerial.

            Tahun ini sudah sekitar 700 kali PPCKS diimplementasikan pada 334 atau sekitar 65 % kabupaten/kota. Pemerintah melalui Permendiknas No. 6 Tahun 2009 yang diperbarui dengan Permendikbud No 39 tahun 2012 dan diperbarui lagi dengan Permendikbud No 17 tahun 2015 tentang Struktur dan Tata Kerja LPPKS. Permendiknas tersebut mengamanahkan kepada LPPKS untuk melaksanakan penyiapan, pengembangan dan pemberdayaan kepala sekolah.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, Drs. Wawan menjelaskan, penghargaan Kawastara Pawitra yang diterima Bupati Anna ini sebagai bukti konkret bahwa Bupati Hj. Anna mempunyai komitmen dan andil besar terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indramayu. Melalui kebijakan bupati, Kabupaten Indramayu telah mampu menjabarkan kebijakan pemerintah pusat di bidang pendidikan.

"Karena padatnya rangkaian peringatan hari jadi Indramayu, Bupati tidak bisa secara langsung menerima penghargaan tersebut sehingga diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan. Penghargaan serupa pernah diraih Bupati Indramayu pada tahun 2014 silam dengan nama LPPKS Award. Namun pada tahun 2016 ini berubah nama menjadi Kawastara Pawitra," tegas Wawan.

Dicontohkan Wawan, Pemkab Indramayu  telah melaksanakan seleksi calon kepala sekolah secara mandiri Sehingga kepala sekolah juga memiliki kemampuan yang lebih di bidangnya. "Untuk menjadi seorang kepala sekolah seperti yang diharapkan. Ada  5 syarat kompetensi yang harus dipenuhi. Pertama kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan kompetensi sosial," katanya.

Lima komptensi ini, ujar Wawan, menjadi modal bagi kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sebuah sekolah. Dalam melakukan perekrutan kepala sekolah, tegasnya, tak lagi ada campur tangan dari dinas, akan tetapi melalui lembaga independen yaitu LPPKS. Hal itu, kata dia, sebenarnya sudah dilakukan oleh mantan Bupati Yance yang mengeluarkan Perda No 26 tahun 2002 tentang Periodeisasi Jabatan Kepala Sekolah.

"Yang jelas Pemkab Indramayu, sudah lebih awal menerapkan aturan tersebut, sebelum Permendiknas No 28 tahun 2010, "kata Wawan.  DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

 

 

 

 


Senin, 17 Oktober 2016

Closing Ceremony


Dihibur Penampilan Iis Dahlia, Bupati Hj. Anna Tutup Rangkaian Festival Tjimaoek 2016

Berada di alam bebas, bermandikan cahaya purnama, Festival Timanoek 2016 akhirnya secara resmi ditutup Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah, Minggu malam (16/10/16). Penutupan ini mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan Festival Timanoek 2016 yang telah berlangsung sebulan lamanya.

Berlatar belakang panggung terbuka, di bawah patung Garuda Pancasila yang menempel di Tugu Bambu Runcing yang merupakan ikon Alun-Alun Indramayu, penonton disuguhkan berbagai macam hiburan yang sangat menarik, mulai dari pertunjukan macapat, tarling dalam bentuk orchestra, dan puncaknya penampilan artis ibu kota asal Indramayu, Iis Dahlia. Acara ini mampu menarik perhatian masyarakat sekitar kota Indramayu.

Dalam sambutannya, Bupati Hj. Anna mengatakan, peringatan Hari Jadi ke-489 Kabupaten Indramayu dan Festival Tjimanoek 2016, diharapkan dapat  menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap tanah kelahiran yakni Indramayu. "Kita telah menyaksikan berbagai macam kesenian tradisional dan budaya asli Indramayu dalam festival ini. Semua itu menjadi identitas Kabupaten Indramayu yang harus dipelihara, dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia," katanya.  

Bupati Hj. Anna mengakui, tidak sedikit anggaran yang dikeluarkan untuk memperingati Hari Jadi Indramayu. Juga tidak terhitung banyaknya tenaga dan peluh bercucuran untuk mensukseskan peringatan tersebut. Namun, tegasnya, semua yang telah dikeluarkan itu terbayar dengan terangkatnya nama Indramayu ke pentas regional, nasional, bahkan internasional.

"Selain sebagai sosialisasi hasil-hasil pembangunan pada masyarakat, peringatan Hari Jadi Kabupaten Indramayu menjadi momentum yang positif untuk mempromosikan potensi daerah ke luar Indramayu," tegas Hj. Anna.

Bupati meminta, di tahun-tahun mendatang, kegiatan ini dapat berjalan lebih baik lagi. "Harus disiapkan secara baik mulai dari perencanaan, anggaran, penataan tempat, pengelolaan, dan publikasi. Saya minta tahun depan harus lebih matang lagi, sehingga Kabupaten Indramayu akan semakin dikenal secara nasional maupun internasional, sehingga mengundang daya tarik tersendiri bagi wistawan juga para investor," tandasnya.

Membentuk Citra Positif

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu juga mengucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Indramayu, yang telah berpartisipasi menjaga keamanan dan ketertiban sehingga seluruh rangkaian kegiatan Hari Jadi dapat berjalan dengan aman, lancar, dan sukses.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Tjimanoek 2016. H. Sugiyanto mengatakan, tujuan diselenggarakannya Festival Tjimanoek 2016, selain sebagai upaya pelestarian seni tradisi dan budaya Indramayu, juga menjadi sarana promosi potensi Indramayu ke kancah regional, nasional dan internasional.

"Banyak sekali yang didapat dari rangkaian kegiatan seputar Hari Jadi Indramayu. Selain menghibur masyarakat dan sektor menggerakan ekonomi kerakyatan, juga dapat mengenalkan nama Indramayu ke tingkat nasional bahkan internasional dengan pemberitaan-pemberitaan kegiatan di seputar Hari Jadi Indramayu ini," katanya.

Dengan banyaknya berita yang positif, Sugiyanto optimis akan terbangun citra yang positif untuk Indramayu. "Tentunya hal ini (red: citra positif) harapan kita semua. Citra yang baik menjadi modal dasar yang berguna bagi pembangunan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Sugiyanto meminta, logo Festival Tjimanoek agar dipatenkan menjadi branding pada perayaan Festival Tjimanoek tahun selanjutnya. "Logo Festival Tjimanoek di hurup 'O'-nya bergambar gedong gincu. Itu menjadi ikon bagi Indramayu sebagai rajanya gedong gincu," pintanya.

Di akhir sambutannya, Sugiyanto mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada masyarakat Indramayu atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya sebagai Panitia Festival Tjimanoek 2016. "Tidak ada yang sempurna dalam hidup ini. Saya meminta maaf apabila selama Festival Tjimanoek ini masih banyak kekurangan. Insya Allah kekurangan itu menjadi bahan kajian dan evaluasi bagi kami agar di tahun-tahun mendatang kegiatan serupa dapat berjalan lebih baik lagi," tuturnya.

Pada kesempatan itu juga diserahkan pula berbagai penghargaan kepada para pemenang lomba yang telah digelar dalam rangkaian Festival Tjimanoek 2016. (ds/Humas & Protokol Setda Indramayu)

 


Rabu, 12 Oktober 2016

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian


        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu  dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.


        Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu.


Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu di bawah kekuasaaan Kerajaan Mataram Islam. Di adegan ini, muncul Raden Wiralodra beserta KI Tinggil dan Nyi Endang Dharma. Pertunjukan ditutup ketika para penari mengajak penonton untuk menari di panggung yang menandakan diresmikannya pedukuhan Dharma Ayu, cikal bakal Kabupaten Indramayu.


Puluhan penari yang mengisahkan babad Indramayu ini  berasal dari Sanggar Tari Awang-Uwung binaan Wregul. Yang menarik, tokoh Raden Wiralodra diperankan oleh Camat Patrol Teguh Budiarso, S.Sos., M.Si. Sementara Ki Tinggil diperankan Camat Kertasmaya Drs. Basuni. 


Seusai pentas, Teguh Budiarso mengaku merasa mendapat kehormatan berperan sebagai Raden Wiralodra. Teguh yang tidak punya bakat menari, malam itu tampil sangat baik sebagai Raden Wiralodra. Ia mampu mengimbangi gerakan-gerakan luwes Nyi Endang Dharma yang diperankan penari dari Sanggar Awang-Uwung.


"Saya merasa tersanjung dan mendapat kehormatan berperan menjadi Raden Wiralodra. Ini sangat luar biasa. Jiwa dan raga saya tergetar saat memerankan Raden Wiralodra. Aura mistisnya terasa sekali. Mungkin ini terjadi karena beliau tokoh pendiri Indramayu yang sangat dihormati dan disegani," katanya.


Sebelum pentas, Teguh mengaku berziarah terlebih dahulu ke makam Raden Wiralodra yang terletak di Kecamatan Sindang. Senada dengan Teguh, Basuni mengaku sangat senang dapat berpartisipasi dalam sendratari ini. "Saya dan Mas Teguh latihan dua kali. Alhamdulillah, saya senang sekali dapat tampil di sendratari ini," kata Basuni.


Berada di tempat terbuka, pertunjukan Sendratari Babad Dermayu mirip dengan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan yang mementaskan pertunjukan di alam terbuka. Cuaca cerah di malam itu setelah hari-hari sebelumnya Kota Indramayu diguyur hujan lebat, turut berkontribusi menyemaraan pertunjukan tersebut. Jumlah penonton membludak. Mereka duduk lesehan mengelilingi panggung yang berada di tengah-tengah alun-alun itu.


  Sendratari Babad Dermayu merupakan rangkaian dari Festival Tjimanoek 2016. Koreografer nasional, Wangi Indriya yang hadir di acara tersebut sangat mengapresiasi penampilan Sanggar Awang-Uwung. "Bagus sekali gerakannya. Sangat luwes. Benar-benar tontonan yang menarik untuk dilihat," tandasnya.  

Selasa, 11 Oktober 2016

Sail Puisi Cimanuk


Luar Biasa, "Sail Puisi Cimanuk" diikuti 1.135 Penyair dari Sabang Sampai Merauke

 

Lomba menulis puisi "Sail Puisi Cimanuk 2016" diikuti penyair dari seluruh pelosok Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Secara keseluruhan, ada 1.135 penyair yang mengirimkan puisinya ke panitia lomba yang masih rangkaian kegiatan Festival Tjimanoek 2016 sebagai perayaan Harijadi Indramayu ke 489 tahun.

 

Tak hanya itu, sejumlah peserta juga hadir dari negeri jiran seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darusalam. Para peserta, sesuai ketentuan yang dibuat oleh panitia, menulis puisi berkisah tentang sungai Cimanuk, salah satu sungai besar di Jawa Barat yang membentang dan bermata air di Garut hingga bermuara ke Laut Jawa di wilayah pantai utara (pantura) Kabupaten Indramayu.

 

"Ini luar biasa. Sebuah kejutan. Kami tak mengira bisa menerima 1.135 naskah puisi yang ditulis oleh penyair dari seluruh pelosok Indonesia dan negeri jiran," tutur Agung Nugroho, Ketua Panitia "Sail Puisi Cimanuk 2016".

 

Dalam lomba ini, panitia juga melakukan semacam eksperimen terkait dengan publikasi melalui media. Pengumuman lomba dirilis pada 7 September 2016, panitia sengaja mempublikasikan hanya lewat jejaring sosial online seperti email, facebook, twitter dan sejenisnya.

 

"Sejak awal, untuk pengumuman pertama lomba, kami sengaja tidak membuat rilis ke media mainstream, baik yang cetak, audiovisual, maupun kanal berita online. Ingin mengetahui juga sejauhmana kekuatan jejaring lewat media sosial, ternyata hasilnya luar biasa," tutur Agung.

 

Hanya berbekal jejaring sosial, di luar dugaan, setelah pengumuman "Sail Puisi Cimanuk 2016" dipublikasikan, setiap hari banjir pengiriman naskah. Sampai penutupan jadwal pengiriman pada pukul 00.00, 7 Oktober 2016, bertepatan dengan ulang tahun Indramayu ke 489 tahun, menembus angka 1000 lebih naskah puisi tentang Cimanuk.

 

"Masa kekosongan naskah dari pertama publikasi ternyata hanya tiga hari. Setelah itu, sampai pukul 00.00 WIB tanggal 7 Oktober, puluhan naskah datang tiap hari. Dari seluruh pelosok Nusantara, dari Sabang – Merauke. Seluruh provinsi terwakili di Indonesia, kecuali dari Maluku," tutur Agung.

 

Sekertaris panitia, Supali Kasim menjelaskan, "Sail Puisi Cimanuk 2016", menghadirkan tiga juri yang kesemuanya berasal dari luar Indramayu. Masing-masing Hamdi Salad, akademisi dan penyair Yogyakarta, Raudal Tanjung Banua, penyair asal Padang yang bermukim di Yogyakarta, dan Kijoen, penyair asal Jatitujuh, Majalengka.

 

Dari seluruh naskah yang masuk, akan diseleksi enam puisi terbaik yang berhak memperoleh hadiah dan penghargaan. Selain itu, panitia juga memilih 100 puisi terbaik yang akan dibukukan ke dalam Antologi Sail Puisi Cimanuk 2016.



 


Senin, 03 Oktober 2016

Bupati Resemikan 11 Proyek Pembangunan


Bupati Resemikan 11 Proyek Pembangunan

***Ajak Masyarakat Ikut Menjaga Hasil Pembangunan


Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah meresmikan sebelas proyek pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu yang sudah diselesaikan pada tahun 2016. Pada Peresmian yang berlangsung di Kawasan terpadu wisata dan olah raga air Pantai Balongan Indah, Kecamatan Balongan tersebut Hj. Anna mengajak seluruh warga masyarakat untuk menjaga dan memelihara hasil pembangunan yang sudah diresmikan.

"Saya mengajak warga masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara apa yang sudah ada. Mari kita manfaatkan dan pergunakan sarana dan prasarana ini sesuai peruntukannya" ungkapnya.

Dengan didampingi Forkopimda, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Agama, serta seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemkab Indramayu, Hj. Anna menandatangani prasasti peresmian kesebelas proyek pembangunan tersebut.

Hj. Anna menghimbau kepada semua pihak agar memanfaatkan secara maksimal sarana dan prasarana yang sudah dibangun dan diresmikan tersebut semata-mata untuk kepentingan masyarakat.

"Semua yang telah dibangun dan diresmikan, hendaknya dapat dimanfaatkan secara maksimal semata-mata untuk kepentingan masyarakat, karena apa yang kita bangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat" ujarnya.

Kepala Bagian Pengendalian Program Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Indramayu, Suryono menjelaskan peresmian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan pembangunan fisik perkantoran dan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Indramayu dan pembangunannya sudah selesai.

"Peresmian proyek-proyek ini, juga termasuk dalam rangkaian Hari Jadi Ke-489 Kabupaten Indramayu dan Festival Tjimanoek 2016" ujarnya

Suryono merinci sebelas proyek pembangunan yang diresmikan diantaranya jembatan Prawira Darung wilayah Balongan, Gedung instalasi Bedah Sentral RSUD Kabupaten Indramayu, Kawasan terpadu wisata dan olah raga air Pantai Balongan, Kawasan terpadu wisata dan olahraga air pantai Tirtamaya, Klinik ibu dan anak putra remaja Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Proyek lainnya, imbuh Suryono, jembatan irigasi Kecamatan Indramayu, ruang perawatan kelas III RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol, Bank darah RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol, laundry dan CSSD RSUD Pantura M.A. Sentot Patrol, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tegalagung Kecamatan Karangampel, dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirta Dharma Ayu Sliyeg. (IBIN/Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu)

 


1000 Orang Bersihkan Saluran Sekunder Kandanghaur


                Sebanyak 1000 orang yang berasal dari unsur TNI, Polri, KTNA, dan masyarakat di wilayah Kabupaten Indramayu melakukan aksi bersih-bersih sungai di Saluran Sekunder Kandanghaur yang berada di Desa Sidadadi Kecamatan Haurgeulis, Senin (03/10/2016).

                Kegiatan tersebut diawali dengan apel bersama yang dipimpin oleh Wakil Bupati Indramayu H. Supendi yang juga dihadiri oleh perwakilan BNPB, BPBD Jawa Barat, serta lainnya.

                Kepala Harian BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana menjelaskan, kegiatan bersih-bersih sungai tersebut dimulai dari saluran induk Desa Bugis sampai saluran induk Desa Kedungdawa pada 7 (tujuh) titik lokasi yang dilewati oleh Saluran Sekunder Kandanghaur.

                Edi menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Indramayu ke-489 dan juga sebagai upaya pengurangan resiko bencana. Apel siaga ini juga untuk mengetahui kesiapan personil untuk melaksanakan bersih-bersih sungai dan menumbuhkan jiwa kegotong-royongan dan kepedulian semua pihak terhadap kebersihan sungai sebagai sumber kehidupan yang harus dijaga.

                Sementara itu Wakil Bupati Indramayu, H. Supendi, mengatakan, kegiatan kebersihan sungai ini harus terus dilanjutkan pasalnya sangat penting karena wilayah Indramayu merupakan muara dari berbagai sungai besar yang ada di Jawa Barat.

                "Kejadian musibah di Kabupaten Garut harus dijadikan pelajaran semua pihak. Apalagi di Kabupaten Indramayu sebagai muara dari Sungai Cimanuk. Sehingga air meluap dan tanggul jebol harus diantisipasi dari saat ini," tegas wabup.

                Selain itu, adanya perkiraan cuaca dari BMKG bahwa tingkat curah hujan bulan Oktober sampai Januari ini akan tetap tinggi sehingga harus diwaspadai. Namun disisi lain, hal ini bisa juga menguntungkan petani yang berharap banyak terhadap keberadaan air. DENI SANJAYA / Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu