PAMERAN KREASI SISWA 2013

Pameran pekan kreativitas siswa Indramayu yang diikuti oleh sekitar 50 stan sekolah baik negeri maupun swasta Se Kabupaten Indramayu yang digelar di Alun-Alun Pendopo setempat secara resmi dibuka oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Minggu siang (29 September 2013).

GERAKAN PEMBANGUNAN KAMPUNG - GERBANG KAMPUNG

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Republik Indonesia DR. HR. Agung Laksono meresmikan Gerakan Pembangunan Kampung (Gerbang Kampung) di Desa Sumberjaya Kecamatan Kroya, Jum'at pagi (12/7

INDRAMAYU KEMBALI RAIH ADIPURA

Bupati Indramayu Hj. Anna Shopanah Irianto sedang menerima Piala Adipura dari Presiden RI Susilo Bambang Yodhoyono, Senin (10/6), di Istana Negara Jl Medan Merdeka Negara.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 28 November 2013

KORPRI Ziarah ke Makam Pahlawan

 

INDRAMAYU 28/11/2013 - Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Sepenggal kalimat tersebut mungkin benar adanya. Sebagai bangsa yang telah merdeka berkat perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya. Maka sudah sepantasnya sebagai generasi yang telah merasakan kemerdekaan memberikan penghormatan kepada mereka yang telah memerdekakan negeri ini.

Bertempat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma Ayu, Kamis pagi (28/10) Wakil Bupati Indramayu H. Supendi  memimpin langsung kegiatan Ziarah rombongan dalam rangkaian peringatan HUT KORPRI tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2013. Selain itu juga hadir unsur pimpinan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Indramayu.

Di Taman Makam Pahlawan Darma Ayu Indramayu telah dimakamkan anggota TNI/POLRI sebanyak 170 orang, sipil sebanyak 7 orang, dan pahlawan tak dikenal sebanyak 17 orang. Ziarah Nasional di TMP Dharma Ayu ini juga diikuti oleh para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI/POLRI, Satpol PP, anggota Korpri, OKP dan Ormas, Pramuka, pelajar dan mahasiswa. (deni/humasindramayu)

 

 

Menanam Pohon Sebagai Ladang Ibadah

 

WIDASARI 28/11/2013 – Menanam pohon harus dijadikan sebagai ladang ibadah karena dengan menanam pohon akan sangat bermanfaat bagi generasi berikutnya. Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika berlangsung peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) tahun 2013 yang berlangsung di Desa Widasari, Kamis (28/11).

Bupati menambahkan, dengan menanam pohon akan sangat bermanfaat bagi umat manusia. Bukan saja bermanfaat bagi manusia itu sendiri secara ekonomis namun juga yang terpenting dengan menanam pohon akan dapat melestarikan dan menciptakan keseimbangan lingkungan. Pohon merupakan pemasok kebutuhan oksigen (O2) karena pohon dapat merubah CO2 menjadi O2 yang saat ini dinikmati secara gratis oleh masnusia. Pohon memberikan manfaat yang besar bagi generasi sekarang dan yang akan datang. HMPI menjadi titik tolak agar masyarakat di kota maupun di desa tergerak untuk menanam serta memilihara pohon.

"Saya optimis apabila gerakan penanaman satu milyar pohon sebagai upaya membangun ekosistim hutan, kita lakukan terus menerus dengan jenis pohon yang tepat maka kualitas lingkungan hidup akan meningkat yang berdampak positif bagi kecukupan air bersih, ketahanan pangan dan ketahanan enersi terbarukan. Oleh karena itu para pihak yang melakukan penanaman perlu berkonsultasi dengan para penyuluh kehutanan untuk pemilihan jenis pohon yang tepat agar tidak berdampak kekeringan pada sumber mata air," tegas bupati.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Indramayu Ir. Joko Pramono mengatakan, sampai dengan bulan Nopember 2013 ini sebanyak 3.784.490  batang pohon berhasil ditanam dengan jenis tanaman yakni Mangrove, Jati, Jabon, Terembesi, Mahoni, Ketapang, dan lainnya.

"Pada hari ini kami menyediakan bibit 3.400 batang pohon yang dibagikan kepada masyarakat yang memerlukan. Kegiatan tingkat kabupaten ini dapat ditindaklanjuti di tingkat kecamatan, untuk itu kami menitipkan stimulan sebanyak 100 pohon untuk setiap kecamatan," tegas Joko.

Maksud dari penanaman ini sebagai sarana edukasi karena dapat meningkatkan kepedulian, kemampuan dan kemandirian seluruh componen bangsa pentingnya menanam dan memlihara pohon. Kemudian mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan. Sedangkan yang menjadi lokasi sasaran kegiatan adalah tanah kosong dan lahan kritis baik dalam kawasan hutan negara maupun diluar kawasan hutan serta ruang terbuka hijau.

"Saya berharap hasil dari upaya rehabilitasi dan penanaman bibit tersebut dapat dipelihara dengan sebaik-baiknya dan dikelola secara bijak demi kemakmuran seluruh masyarakat Indramayu. Setelah ditanam, diharapkan mahasiswa ikut serta menjaga pohon yang telah ditanam ini. Jangan sampai pohon yang belum besar ditebang kemudian disalahgunakan, ini akan merugikan kita semua," kata Joko.(deni/humasindramayu)

 

 


Selasa, 26 November 2013

Bupati Canangkan PHBS Untuk Indramayu Sehat 2015

 

            SINDANG 26/11/2013 – Bupati Indramayu mencanangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Indramayu Sehat 2015. Pencanangan tersebut bersamaan dengan puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tingkat Kabupaten Indramayu yang berlangsung di halaman GOR Singalidra Sindang, Selasa (26/11).

Bupati menegaskan, Gerakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat  harus terus dilaksanakan dengan memperhatikan status kesehatan anak dalam kehidupan sehari-hari dengan langkah yakni memantapkan kesehatan akan sebagai prioritas utama dalam kehidupan, mengembangkan kemampuan keluarga, orang tua, dan wali anak dalam memenuhi hak-hak anak untuk menjadi sehat. Kemudian menggerakkan berbagai potensi masyarakat dalam mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan anak.

Langkah selanjutnya yakni meningkatkan derajat kesehatan anak melalui berbagai lintas sektor terkait. Mengembangkan pelayanan kesehatan fisik, mental, dan sosial anak yang berkualitas dan tersedia secara merata, adil, dan terjangkau, dan meningkatkan lingkungan fisik, mental, dan sosial yang sehat bagi anak.

Bupati menambahkan, harapan gambaran anak Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan anak adalah setiap anak Indonesia hidup dalam keluarga, masyarakat, dan lingkungan yang sehat dan berperilaku hidup sehat, memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan komprehensif yang bermutu dan merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Untuk memenuhi harapan gambaran masa depan anak yang memiliki kualitas, dicirikan dengan tingkat kesehatan dan kecerdasan yang tinggi salah satunya ditentukan oleh konsumsi makanan sehari-hari yang dipilih dengan formulasi status gizi yang diberikan sesuai dengan ukuran tingkat kebutuhan.

"Hal ini harus menjadi perhatian secara khusus bagi para orang tua dan keluarga terhadap pengaruh makanan yang berkualitas dalam status gizi anak, dimulai dari bayi masih dalam kandungan hingga umur balita. Dengan status gizi baik diperoleh dari zat-zat gizi yang cukup dan digunakan secara efisien akan mempengaruhi pertumbuhan fisik, perkembangan otak dan kemampuan kerja motorik yang tinggi," tegas bupati.

Pada pencanangan PHBS tersebut diawali dengan gerakan makan ikan, sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun yang dilakukan oleh dokter kecil. Diramaikan pula dengan penampilan group musik nasyid Debu dari Jakarta.  Turut hadir pada puncak HKN tersebut kader Posyandu seluruh Indramayu, para pensiunan Dinas Kesehatan dan para penggiat kesehatan lainnya. (deni/humasindramayu).

Kamis, 21 November 2013

Inspektorat Siapkan Sanksi Tegas Bagi Penunggak Raskin

            INDRAMAYU 21/11/2013 – Wakil Bupati Indramayu H. Supendi menegaskan tunggakan biaya beras miskin yang saat ini masih menunggak di tangan kuwu harus segera diselesaikan pada akhir Nopember ini. Jika tidak, sanksi tegas segera diberikan oleh Inspektorat. Hal itu terungkap ketika berlangsung Rapat Evaluasi Program Raskin di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Kamis (21/11).

            Supendi menegaskan, tunggakan biaya beras miskin di Kabupaten Indramayu masih sangat besar yakni mencapai 2,2 miliar. Namun demikian pihaknya optimis bahwa tunggakan itu bisa terselesaikan sampai akhir Nopember ini. Agar segala tunggakan biaya beras miskin bisa tercapai, camat harus bekerja secara ekstra dan mencari tahu secara rinci akar permasalahan yang muncul.

            Sampai dengan saat ini, distribusi beras miskin di Kabupaten Indramayu masih menemui berbagai kendala diantaranya jumlah rumah tangga sasaran (RTS) masih belum sesuai dengan kenyataan dilapangan.

            "Banyaknya warga miskin yang belum tercover sebagai penerima manfaat, hal inilah yang menjadikan para kuwu dan BPD untuk bersepakat membagi beras secara merata agar warga miskin yang lain juga kebagian. Bahkan ada beberapa desa yang memberlakukan subsidi silang, inilah kondisi riil yang terjadi dilapangan agar semua pihak dapat mengetahui dan memahaminya," tegas wabup.

            Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu Iding Syafrudin mengungkapkan, sampai dengan tanggal 20 Nopember 2013 terdapat dua kecamatan yang telah melunasi raskin yakni Kecamatan Juntinyuat dan Balongan, dua kecamatan ini tidak memiliki tunggakan setiap  bulannya sehingga jatah beras bagi rakyat miskin selalu lancer dan diterima langsung dengan baik oleh masyarakat.

            Sementara kecamatan yang memiliki tunggakan tertinggi yakni Kecamatan Haurgeulis yang mencapai 211 juta kemudian Kecamatan Krangkeng sebesar 162 juta dan kecematan dengan tunggakan terendah Kecamatan Tukdana sebesar 4,6 juta.

            Rapat Evaluasi program raskin ini juga dihadiri oleh Inspektur Kabupaten Indramayu Drs. Nuradi, M.Si, Kepala Sub Divre III Bulog Indramayu, para camat se Kabupaten Indramayu dan sejumlah undangan lainnya. (deni)

             

Selasa, 19 November 2013

Jelang Tutup Tahun, Bupati Lakukan Mutasi

 

INDRAMAYU 20/11/2013 – Menjelang tutup tahun anggaran 2013 Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kembali memutasi pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, Rabu (20/11), berlangsung di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra. Mutasi ini merupakan jawaban terhadap beberapa posisi yang selama ini kosong karena pensiun.

Untuk jabatan eselon II yang terkena mutasi diantaranya yakni Drs. Wahidin, MM yang semula menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) kini kembali ke posisi asalnya yakni Asisten Ekonomi dan Pembangunan. Sementara Drs Susanto, BAE yang semula Asisten Ekonomi dan Pembangunan  kini menjabat Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika kini memiliki pemimpin baru yakni Drs. Zakaria Joko Hartawan, M.Si yang semula Kepala Kantor Lingkungan Hidup.

Masih di eselon II, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan yang semula diduduki oleh Drs. H. Dono Djoeanda Endo kini dijabat oleh Drs. Toto Susmanto, M.Si. yang semula Kepala Bagian Pemerintahan Umum. Sementara Drs. H. Dono Djoeanda Endo kini menempati posisi baru sebagai Asisten Pemerintahan. H. Kamud, SH. yang semula Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat kini menduduki Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

Beberapa orang yang promosi di eselon II diantaranya Drs. Edi Kusdiana, MM yang semula Kepala Bagian Agama dan Kesra kini menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Ir. Aep Surahman yang semula Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan kini menempati Staf Ahli Bidang Pemerintahan. Drs. E. Trisna Hendarin yang semula Sekteraris pada Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwiata kini menjabat Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Dan Sumber Daya Manusia.

Untuk posisi eselon III juga mengalami pergeseran,diantaranya Aan Kustiawan, S.Sos yang semula Sekretris pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kini menempati Kepala Bagian Pemerintahan Umum. Drs. Daryan yang semula Sekretaris pada Dinas Pendidikan kini bergeser mengisi posisi Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata. Sementara Kepala Bagian Agama dan Kesra kini ditempati DR. H. Abdul Mutholib yang semula pengawas pada Dinas Pendidikan.

Dalam sambutannya Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengungkapkan, mutasi yang dilakukan kali ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja pejabat pemerintah daerah sesuai dengan harapan masyarakat yakni terciptanya suatu pemerintahan yang baik.

Mutasi tersebut juga merupakan tuntutan dari lahirnya Peraturan Daerah Nomor 16 tahun 2012 yang merupakan perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja. Sehingga diperlukan personil serta pejabat untuk menempati jabatan sesuai kebutuhan tersebut. Seperti diketahui, jika sebelumnya Kepala Satuan Polisi Pamong Praja berada dilevel eselon III kini dengan Peraturan Daerah Nomor 16 tahun 2012  berada di level eselon II. (deni)

 

Selasa, 12 November 2013

Rekomendasi Peningkatan Pelayanan Puskesmas

 Hasil survai IKM yang telah dilakukan menghasilkan gambaran tentang tingkatan pelayanan bagi 10 UPTD Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu. Walaupun mendapatkan persepsi nilai rata-rata 'baik' dan 'sangat baik' dari masyarakat, namun masih ada hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian.

Kepala Bagian Organisasi Setda Indramayu Drs. H. Sugino, MM mengungkapkan, pihaknya menyampaikan 10 point rekomendasi sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Rekomendasi tersebut antara lain :

1.      Perlu peningkatan kualitas pelayanan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat dari unsure pelayanan yang masih mendapat persepsi kepuasan terendah atau dibawah rata-rata, agar tingkat kepuasan masyarakat terhadap unsure pelayanan tersebut dapat lebih baik lagi.

2.      Meningkatkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab petugas melalui pemberian pelatihan pelayanan prima untuk meningkatkan keterampilan dan etos kerja atau motivasi petugas serta menetapkan standarisasi internal mengenai sikap layanan, disiplin kerja dan kejelasan petugas pelayanan.

3.      Perlu membuat Maklumat Pelayanan sebagai bentuk janji/komitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas kepada pengguna layanan.

4.      Diperlukan upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pengguna layanan terhadap petugas dalam memberikan pelayanan. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah :

a)      Memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi petugas.

b)      Memberikan informasi secara komunikatif baik secara langsung maupun melalui media kepada pengguna layanan.

5.      Kepala UPTD Puskesmas agar memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menyampaikan keluhan terhadap pelayanan yang diterima oleh masyarakat melalui pembentukan Tim Kerja yang berfungsi menerima dan memproses keluhan pelanggan serta menyediakan media yang mudah diakses oleh masyarakat pengguna layanan seperti telepon, SMS center, e-Mail, dan/atau Penempatan Kotak Saran.

6.      Kegiatan penyusunan IKM perlu terus dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik dengan membandingkan IKM terdahulu secara berkala, jika mungkin survai dilakukan secara periodik (3 sampai dengan 6 bulan sekali atau sekurang-kurangnya 1 tahun sekali) secara berkelanjutan, sehingga dapat dilakukan peningkatan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.

7.      Untuk nilai unsur pelayanan pada variabel nilai yang terkecil, agar menjadi perhatian yang lebih serta melakukan pembenahan sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik sesuai harapan.

8.      Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, diperlukan pelatihan dan pembinaan, sehingga profesionalisme pegawai di bidang pelayanan dapat berhasil guna dan berdaya guna.

9.      Agar melengkapi sarana dan prasarana pelayanan, agar masyarakat bisa menikmati keamanan dan kenyamanan dalam memperoleh pelayanan.

10.  Memberikan penghargaan kepada petugas pelayanan yang berprestasi dan pembinaan bagi petugas yang bermasalah. (deni)

Survai Indeksi Kepuasan Masyarakat


Puskesmas Balongan Sangat Baik Dalam Pelayanan Kesehatan

 

Pelayanan publik oleh birokrasi merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Pelayanan publik oleh birokrasi dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat. Dengan demikian pelayanan publik merupakan pemberian layanan kepada orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

 

Berdasarkan hasil laporan survai Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) atas kinerja UPTD Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tahun 2013, Puskesmas Balongan merupakan Puskesmas terbaik dalam melakukan pelayanan berdasarkan hasil nilai rata-rata dari persepsi masyarakat.

Kepala Bagian Organisasi Setda Indramayu Drs. H. Sugino, MM seperti yang disampaikan Bagian Humas dan Protokol menjelaskan, pelaksanaan survai dan penyusunan IKM dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja UPTD Puskesmas sebagai unit pelayanan publik bidang kesehatan dan bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan publik serta melakukan perbaikan terhadap unsur pelayanan yang masih dirasa kurang oleh masyarakat.

Pengukuran secara periodik IKM ini sesuai dengan amanat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan IKM unit pelayanan instansi pemerintah yang dilaksanakan minimal 1 tahun sekali,  dan Keputusan Bupati Indramayu Nomor 872.05/Kep.68.A-Org/2013. Untuk tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Indramayu melaksanakan survai IKM  pada sepuluh UPTD Puskesmas yakni Juntinyuat, Lohbener, Pondoh, Balongan, Kedokanbunder, Widasari, Sliyeg, Kandanghaur, Sukra, dan Terisi sebagai percontohan.

Sugino menambahkan, penyusunan IKM menggunakan alat bantu berupa kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat pengguna layanan sebagai responden secara langsung. Pertanyaan dalam kuesioner meliputi 14 unsur pelayanan yang mengacu pada Keputusan Menpan tentang pedoman umum penyusunan IKM unit pelayanan instansi pemerintah. Sementara yang menjadi responden dipilih secara acak yang datang untuk berobat dan menerima pelayanan lainnya yang dilaksanakan  oleh 10 UPTD Puskesmas, untuk memenuhi akurasi hasil penyusunan IKM responden terpilih ditetapkan minimal 150 orang dari jumlah populasi penerima layanan pada setiap UPTD Puskesmas.

"Data yang dikumpulkan adalah data primer yakni data yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner. Kuesioner IKM dibagikan pada saat jam pelayanan pada saat masyarakat datang untuk menerima pelayanan yang kemudian pengguna layanan dipersilahkan untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan dan setiap hari rata-rata 15 responden yang mengisi kuesioner pada setiap UPTD Puskesmas," kata Sugino.

Berdasarkan hasil survai, UPTD Puskesmas Balongan meraih nilai tertinggi yakni 84,03, kemudian Sliyeg (81,46), Terisi (75,95), Kandanghaur (73,83), Kedokanbunder (73,65), Sukra (72,98), Juntinyuat (72,18), Pondoh (69,68), Lohbener (68,34), dan terakhir yakni Widasari (66,68).

Walaupun mendapatkan persepsi nilai rata-rata 'baik' dan 'sangat baik' dari masyarakat, namun masih ada hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian. Pihaknya menyampaikan 10 point rekomendasi sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. (deni)

Rabu, 06 November 2013

Berita Hari Ini

Pembongkaran Lapak Tanpa Insiden

 

Normalisasi Cimanuk, Pemkab Sediakan 91 Lapak

 

            INDRAMAYU (07 Nopember 2013) – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Bantaran Kali Cimanuk depan Kantor Pos siap untuk membongkar daganganya untuk dilakukan relokasi sementara Pemkab Indramayu tengah melakukan normalisasi Kali Cimanuk dan membuat lapak baru bagi para PKL tersebut.

            Hal itu ditegaskan oleh 36 orang  PKL yang selama ini berjualan di bantaran Kali Cimanuk depan kantor pos menanggapi adanya rencana relokasi sementara yang akan dilakukan oelh Pemkab Indramayu. Dihadapan Bupati Indramayu, mereka siap mendukung program pemerintah daerah yang tengah melakukan normalisasi Kali Cimanuk  dan juga membangun lapak penganti di tempat tersebut.

            Salah seorang pedagang Mie Ayam di tempat tersebut mengatakan, awalnya mereka khawatir normalisasi Kali Cimanuk akan mematikan usahanya. Namun setelah mendapatkan penjelasan dari Bupati Indramayu para pedagang wawasannya menjadi terbuka dan paham akan maksud dan tujuan yang tengah dilakukan oleh Pemkab Indramayu tersebut.

            Saat ini pedagang yang berjualan di Bantaran Kali Cimanuk berjumlah sebanyak 36 orang yang merupakan pindahan dari Alun-alun Indramayu. Namun dalam perkembanganya jumlah pedagang mengalami pasang surut. Sementara penyesalan dilontarkan oleh pedagang lainnya, lapak yang sudah dibangun oleh Pemkab Indramayu beberapa tahun lalu sudah ada yang berubah fungsi. Perubahan itu yakni untuk usaha salon dan juga berdiri salah satu rumah makan. Padahal tempat itu untuk para pedagang kaki lima.

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dihadapan para pedagang menegaskan, para PKL ini harus tetap diakomodir dan diberikan tempat yang layak untuk usahanya selegi mereka mau bekerjasama dengan pemerintah daerah. Namun demikian, jika para pedagang tidak mau menurut maka pemerintah pun bisa melakukan tindakan tegas.

            Normalisasi Kali Cimanuk kini tengah dilakukan oleh Pemkab Indramayu. Normalisasi tersebut diperuntukan sebagai objek wisata air dan juga persediaan air baku bagi PDAM. Berdasarkan rencana pembangunan yang tengah dilakukan lapak untuk para pedagang saat ini diperuntukan bagi 91 pedagang yang merupakan pedagang di depan Kantor Pos dan depan RSUD Indramayu. Penataan kembali pedagang ini merupakan upaya untuk saling menguntungkan antara pedagang dan pemerintah daerah.

            Pertemuan antara pemerintah daerah dan pedagang PKL ini merupakan upaya dari Dinas Cipta Karya untuk segera melakukan penataan kawasan PKL di Bantaran Cimanuk, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh instansi lain dan aparat keamanan. (deni/humasindramayu)

           

Selasa, 05 November 2013

Gapura Bukan Sekedar Pembatas Kota

Muh. Fahmi Maulana (Pemenang Lomba Gapura Perbatasan daan Desain Tugu Adipura)

Gapura Bukan Sekedar Pembatas Kota

 

Selama ini gapura masuk suatu kota hanya sebuah tapal batas yang tanpa mengandung makna. Namun ditangan mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur ini mencoba dirubah dengan makna dan filosofi yang tinggi agar bukan sekedar tapal batas namun penuh dengan makna dan kebanggaan serta penuh dengan memorable ketika masuk ke wilayah Kabupaten Indramayu.

Pemuda kelahiran 15 Mei 1992 ini menjelaskan, gapura yang berkonsep terbuka dan kaku bergelombang mencirikan ciri khas dan budaya asal Indramayu. Disambut dengan tulisan selamat datang berwarna emas dan di tambahkan 7 gelombang berwarna biru menjelaskan bahwa Indramayu adalah kota yang terkenal dengan pantainya.

Pada desain gapura masuk Indramayu juga diberi 7 buah gelombang yang mengingatkan hari lahir Indramayu  serta ada ikon selendang warna kuning emas yang merupakan pusaka Nyi Endang Darma dan hal ini malambangkan pemerintahan daerah yang berwibawa dan demokratis yang senantiasa membela kepentingan rakyat daerah dan negara yang terdapat pada kiri dan kanan gapura sehingga berjumlah 10 dan menjelaskan bulan kelahiran kota Indramayu yaitu bulan Oktober.

Menurut alumni SMAN 1 Sindang tahun 2010 ini menambahkan, dengan bahan yang minimalis dan terbuka diyakinkan gapura ini sangat cocok dibangun pada perbatasan Indramayu dengan kota lainnya. Selain menjadi pembatas wilayah, desain ini juga memberikan tempat untuk berfoto ataupun bersantai di sekitar perbatasan. Adanya tulisan "Mulih Harja" merupakan motto juang rakyat Indramayu yang di petik dari prasasti Aria Wiralodra dan tulisan dengan warna hitam yang berarti suatu saat nanti Indramayu akan kembali makmur.

Menurut pemuda yang tinggal di Jl. Anggur No.35 BTN Bumi Mekar Permai Lemahmekar  ini menuturkan dalam penataan kota Indramayu sebenarnya sudah sangat bagus, tetapi dalam perawatan dan kepedulian masyarakat Indramayu masih sangat kurang. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya tanaman yang kering atau dinding yang dicorat-coret.

Untuk desain Tugu Adipura, pemuda yang merupakan putra dari pasangan M. Syarif dan Erna Marlianti ini memiliki konsep memaksimalkan budaya lokal dan sejarah Indramayu maka terbentuklah sebuah tugu yang bernama Tugu Dharma Ayu. Makna dan falsafah pada desain ini ada pada bentukan yang dapat dilihat dari segi manapun. Jika dilihat dari atas akan terlihat sebuah perisai yang digabung membentuk bunga. Perisai dimaksudkan sebagai senjata perang ketika pada jaman dahulu dan dikelilingi lingkaran yang melambangkan tekad persatuan dan kesatuan dari segenap lapisan. Dan juga melingkar bulat melambangkan hubungan yang erat antara pemerintah dan masyarakat. Selain itu jika dilihat secara keseluruhan dari atas, maka akan terbentuk seperti Cakra yang merupakansenjata peninggalan Raden Aria Wiralodra pendiri Indramayu yang melambangkan kewibawaan dan kesentosaan. .

"Kemudian jika kita lihat dari samping maka akan terbentuk sebuah lingkaran yang berjumlah tujuh buah. Hal ini sebagai garis gelombang sungai Cimanuk berjumlah tujuh yang melambangkan tanggal lahir Indramayu. Karena terdapat sebuah cerita tentang Cimanuk ketika Raden Wiralodra yang mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, yang terakhir adalah terdapatnya gambar-gambar yang menunjukan kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki oleh Indramayu seperti, Tari Topeng, Berokan, Wayang Kulit, Tarling, Sintren, dan lainnya," kata Obenk panggilan akrabnya.

Kegemaran dalam melakukan corat-ceret ternyata membuahkan hasil bagi dirinya. Lomba desain gapura perbatasan masuk kota dan desain tugu Adipura dalam rangka HUT Kabupaten Indramayu beberapa waktu lalu berhasil disabet semua oleh dirinya. Hadiah sebesar 40 juta rupiah kini telah ditabung untuk keperluan kuliah dan kebutuhan sehari-hari bagi dirinya yang hidup jauh dari Indramayu. Meskipun demikian sepirit Indramayu terus muncul hingga ke Jogjakarta tempat tinggal dirinya saat ini. (deni/humasindramayu)

   

 

“Punishment Pemotongan Tunjangan Sangat dimungkinkan”

 Drs. H. Supendi, M.Si (Wakil Bupati Indramayu)

"Punishment Pemotongan Tunjangan Sangat dimungkinkan"

 

Sebagai pimpinan daerah dan telah merasakan menjadi seorang birokrat mulai dari bawah hingga menjadi posisi tertinggi di Pemerintah Kabupaten Indramayu, tentu saja sudah banyak hal yang dilihat dan dirasakan terkait dengan pelayanan oleh korps pegawai negeri.

Saat ini perjalanan birokasi di Indramayu sudah mengalami pasang surut dan juga terjangan badai masih terus bisa mengancam para pegawai disetiap perjalanannya. Namun hal inilah yang terus melatarbelakangi agar kinerja para pegawai sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat untuk terus diperbaiki karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Upaya untuk meningkatkan kinerja PNS dilingkungan Pemkab Indramayu mutlak dilakukan karena merupaakan tuntutan dari berbagai pihak.

Supendi menegaskan, perubahan yang harus dialami oleh PNS di Kabpaten Indramayu merupakan suatu keharusan jika PNS itu mau berkembang dan tidak tertinggal. Namun jika PNS itu tetap saja tidak merubah pola dan perilakunya maka harus bersiap untuk ditilep dengan generasi berikutnya.

Pada tahu 2014 mendatang, diharapkan Indramayu Bangkit bisa terwujud dengan dukungan dari seluruh PNS yang ada di Indramayu. Jika kalangan PNS mampu untuk bangkit mau segala keunggulan di Kabupaten Indramayu bisa tergali secara maksimal. Menurutnya, penerapan PP Nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil akan dapat merubah perilaku dan sikap serta kinerja para PNS di Indramayu.

Reward dan punishment tetap akan diberlakukan bagi para PNS yang berprestasi dan malas. Jika melihat dari aturan itu bagi para PNS yang rajin tentu saja segudang penghargaan berhak didapat karena telah menunjukan prestasi kerjanya. Namun sebaliknya, jika PNS itu malas dan tidak memnuhi target dan sasaran kinerja maka sanksi pun akan mengancamnya, mulai dari penundaan kenaikan pangkat hingga dengan pemotongan tunjangan penghasilan.

"Punishmnet atau sanksi bagi PNS yang malas dan tidak mememenuhi sasaran bisa saja berupa pemotongan tunjangan penghasilan, ini kami masih lakukan pengkajian. Tentu saja hal ini sangat memungkinkan agar PNS bisa terus rajin dan memberikan pelayanan kepada masyarakat," tegas Wabup. (deni/humasindramayu)

Minggu, 03 November 2013

Indramayu Terima Mobil Hijau

 

INDRAMAYU 04 Nopember 2013 - Kabupaten Indramayu akan menerima program Mobil Hijau dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB ) pada 1 Desember mendatang. Pemberian mobil ini akan diserahkan bertepatan dengan Hari Perempuan Menanam oleh Ibu Negara Ny. Ani Bambang Yudhoyono. Kepastian itu didapatkan setelah ada kunjungan resmi dari Ibu Yuliana Kambuaya ke Kabupaten Indramayu, Senin (4 Nopember 2013).

Mobil Hijau ini merupakan salah satu metode edukasi, penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat agar tergerak untuk berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan. Sesuai dengan fungsinya, mobil hijau ini secara bergiliran akan mengunjungi lokasi-lokasi yang selanjutnya akan bergerak dan berkembang menuju lokasi binaan SIKIB, sekolah-sekolah atau lokasi lainnya sesuai dengan kebutuhan. Layanan yang diberikan akan beragam sesuai target audience yaitu kelompok perempuan dan anak-anak. Keberhasilan setiap program ini dapat diukur dari berapa banyak peserta yang ikut terlibat dalam kegiatan selama periode tertentu. Bagi komunitas yang telah terbentuk tetap mendapatkan informasi dan pelayanan yang berkelanjutan. 

Yuliana Kambuaya mengatakan, Mobil Hijau ini berasal dari BUMN yang ada di Indonesia yakni PT. Pertamina RU VI Balongan. Untuk Indonesia Mobil Hijau ini sudah dimiliki oleh 27 kabupaten/kota dan provinsi. Sedangkan di Jawa Barat Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang ke enam memiliki Mobil Hijau hasil prakarsa SIKIB.

"Jika dalam enam bulan Mobil Hijau ini tidak beroperasi dan tidak memiliki kegiatan maka mobil ini akan ditarik lagi, untuk itu harus segera disusun program kerja dan operasional bagi kendaraan itu," tegas Yuliana.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, pihaknya berharap agar Mobil Hijau ini dapat dioperasionalkan secara maksimal agar lingkungan Indramayu semakin hijau. Dengan Mobil Hijau ini sistem edukasi pendidikan secara dini untuk lingkungan bisa disebarkan kepada anak-anak hingga masyarakat luas.

Bupati berharap, dengan kondisi luas wilayah Indramayu yang mencapai 209.94 hektar dan jumlah penduduk mencapai 1.675.790 jiwa keberadaan Mobil Hijau sangat diperlukan untuk bisa mencakup semua wilayah. Namun demikan pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan mobil itu.

"Kita berharap jumlah Mobil Hijau ini bisa lebih dari satu karena luas wilayah yang sangat luas dan jumlah penduduk lebih dri satu juta," tegas bupati.

Pada kesempatan itu turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indramayu Ny. Nani Indriyani Supendi, Ketua Perhimpunan Wanita Patra RU VI Balongan Ny. Budi Sani Syarif, dan pejabat dari Kementrian Lingkungan Hidup. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para Ketua Tim Penggerak PKK seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu. (deni/humasindramayu)

Duda Araban Hidup Dengan Sapi

SLIYEG - Guna meminimalisasi pemberangkatan buruh migran, Pemerintah Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg mengembangkan usaha peternakan sapi. Sejumlah sapi yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian tersebut dikelola oleh para keluarga buruh migran.

"Usaha ini diharapkan dapat lebih mengembangkan potensi di desa ini. Ke depan, kami berharap agar usaha peternakan ini menjadi usaha terpadu yang dapat menyerap banyak tenaga kerja lokal sekaligus menekan angka buruh migran," kata Wartono, Kepala Desa Majasari.

Pengelolaan peternakan sapi tersebut dilakukan oleh 18 yang merupakan keluarga buruh migran. Dalam waktu enam bulan, sebanyak 32 sapi betina peliharaan mereka kini telah berkembang biak menjadi 58 ekor.

Dengan mengelola usaha peternakan sapi, kata Wartono, para keluarga buruh migran tersebut diharapkan dapat lebih mengoptimalkan potensi desa sekaligus dapat mengubah paradigma mereka mengenai buruh migran. Meski menjadi pekerjaan yang menjanjikan, menurut dia, menjadi buruh migran memiliki dampak sosial dan ekonomi yang cenderung negatif bagi keluarga di kampung halaman.

"Jika orang tua bekerja di luar negeri, otomatis anak-anaknya di kampung halaman akan kurang perhatian. Sementara bagi buruh migran sendiri, kondisi psikologinya sedikit banyak akan terpengaruh oleh kebudayaan negara setempat yang belum tentu sesuai dengan norma-norma di negara kita," tuturnya.

Wartono tidak memungkiri, saat ini banyak buruh migran asal Desa Majasari yang tertimpa berbagai masalah, seperti kehilangan kontak dengan keluarga dan hak-hak yang tidak dipenuhi. Kendati demikian, animo warganya untuk mengadu nasib menjadi buruh migran di luar negeri masih tinggi. Dari 3.656 jiwa penduduk Desa Majasari, sebanyak 286 di antaranya kini menjadi buruh migran di berbagai negara. Namun, menurut dia, hampir separuh dari penduduk di desanya pernah menjadi buruh migran.

Peternakan sapi yang kini tengah digarap para keluarga buruh migran tersebut, kata Wartono, selanjutnya akan dikembangkan menjadi usaha terpadu dengan usaha lainnya, seperti rumah pemotongan hewan, pakan sapi, dan berbagai olahan makanan dari sapi. Dengan demikian, usaha tersebut akan lebih banyak menyerap tenaga kerja setempat.

Kendati demikian, dia menambahkan, usaha tersebut membutuhkan dukungan baik dari pemerintah daerah maupun pusat. "Kami hanya memiliki konsep dan berusaha untuk mewujudkannya. Sementara untuk mengembangkannya, kami butuh dukungan dari berbagai pihak, sebab anggaran pemerintah desa tidak akan sanggup untuk memenuhinya," katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si mengungkapkan, dengan adanya kesibukan dari para Duda Araban dengan mengurus sapi diharapkan bisa mengangkat taraf hidup keluarganya. Dengan beternak sapi, mereka menjadi terkontrol dan banyak sisi positif yang bisa diperoleh.

"Ini kegiatan yang menarik, kami coba fomulasikan dengan program dari pemerintah daerah agar bisa sejalan sehingga program yang dijalankan tidak setengah-setengah," tegas wabup. (deni/humasindramayu)

 

Wabup Tengok Penderita Bantu Ginjal

Meski tanpa kehadiran Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, kegiatan Bupati Ketemu Rakyat (BKR) tetap dilaksanakan. Kali ini di wilayah Kecamatan Gantar, Jumat (1/11). BKR kali ini dipimpin Wakil Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi yang didampingi unsur Muspida dan kepala OPD. Wabup dan rombongan bersepeda menyapa langsung masyarakat pelosok Desa Mekarjaya.

Saat menyusuri pemukiman penduduk di Blok Janggot, orang nomor dua di jajaran Pemkab Indramayu itu menyempatkan diri menengok Slamet (60), salah seorang warga yang menderita penyakit batu ginjal.

Slamet sudah sejak lama menderita penyakit batu ginjal. Karena penyakitnya itu, Slamet sulit berdiri dan kencing serta hanya tergolek lemah di atas tempat tidur. Slamet juga diketahui tidak masuk dalam program Jamkesmas walaupun tergolong warga miskin.

Supendi langsung memerintahkan kepala UPTD Puskesmas Gantar, untuk melakukan observasi dan membawanya ke RSUD Indramayu untuk segera dioperasi. "Menjadi tanggung jawab pemerintah untuk membantu warganya yang mengalami kesulitan, termasuk Pak Slamet ini. Walau tidak masuk dalam program Jamkesmas, tetap harus ditolong. Pemkab Indramayu yang menanggung," kata dia.

Selain di Blok Janggot, wabup juga bertemu penduduk di Blok Pelasah Koneng. Saat berdialog, warga setempat meminta agar Pemkab Indramayu segera merealisasikan perbaikan jalan desa sepanjang 5 kilometer yang kondisinya rusak berat.

"Sengaja jalur sepeda santai melewati jalan menuju Blok Pelasah Koneng ini, supaya pak wabup beserta rombongan dapat merasakan dan melihat langsung kondisi yang sebenarnya. Semoga perbaikan jalan segera terealisasi untuk kemajuan masyarakat disini," kata Camat Gantar, Drs Asep Mahmud.

Menanggapi hal itu, Supendi berjanji untuk mewujudkan harapan masyarakat setempat setelah terlebih dulu melapor kepada Bupati Indramayu. "Saya yakin, bupati akan langsung merespons keluhan masyarakat disini. Apalagi, anggaran untuk perbaikan jalan sudah dialokasikan cukup besar yakni mencapai Rp280 miliar," ungkap dia.

Di tempat yang sama, Supendi mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan untuk tidak tergiur dengan iming-iming untuk memiliki tanah secara  mudah yang ditawarkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebab, daerah kawasan hutan menjadi milik Perum Perhutani.

"Jangankan masyarakat, Pemkab saja kalau ingin memanfaatkan tanah milik Perhutani harus izin dulu dan melalui proses sesuai aturan. Bukannya untung dapat tanah, malah rugi nantinya karena dibohongi," tegas Supendi. (kho/deni/humasindramayu)