Selasa, 11 Oktober 2016

Sail Puisi Cimanuk


Luar Biasa, "Sail Puisi Cimanuk" diikuti 1.135 Penyair dari Sabang Sampai Merauke

 

Lomba menulis puisi "Sail Puisi Cimanuk 2016" diikuti penyair dari seluruh pelosok Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Secara keseluruhan, ada 1.135 penyair yang mengirimkan puisinya ke panitia lomba yang masih rangkaian kegiatan Festival Tjimanoek 2016 sebagai perayaan Harijadi Indramayu ke 489 tahun.

 

Tak hanya itu, sejumlah peserta juga hadir dari negeri jiran seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darusalam. Para peserta, sesuai ketentuan yang dibuat oleh panitia, menulis puisi berkisah tentang sungai Cimanuk, salah satu sungai besar di Jawa Barat yang membentang dan bermata air di Garut hingga bermuara ke Laut Jawa di wilayah pantai utara (pantura) Kabupaten Indramayu.

 

"Ini luar biasa. Sebuah kejutan. Kami tak mengira bisa menerima 1.135 naskah puisi yang ditulis oleh penyair dari seluruh pelosok Indonesia dan negeri jiran," tutur Agung Nugroho, Ketua Panitia "Sail Puisi Cimanuk 2016".

 

Dalam lomba ini, panitia juga melakukan semacam eksperimen terkait dengan publikasi melalui media. Pengumuman lomba dirilis pada 7 September 2016, panitia sengaja mempublikasikan hanya lewat jejaring sosial online seperti email, facebook, twitter dan sejenisnya.

 

"Sejak awal, untuk pengumuman pertama lomba, kami sengaja tidak membuat rilis ke media mainstream, baik yang cetak, audiovisual, maupun kanal berita online. Ingin mengetahui juga sejauhmana kekuatan jejaring lewat media sosial, ternyata hasilnya luar biasa," tutur Agung.

 

Hanya berbekal jejaring sosial, di luar dugaan, setelah pengumuman "Sail Puisi Cimanuk 2016" dipublikasikan, setiap hari banjir pengiriman naskah. Sampai penutupan jadwal pengiriman pada pukul 00.00, 7 Oktober 2016, bertepatan dengan ulang tahun Indramayu ke 489 tahun, menembus angka 1000 lebih naskah puisi tentang Cimanuk.

 

"Masa kekosongan naskah dari pertama publikasi ternyata hanya tiga hari. Setelah itu, sampai pukul 00.00 WIB tanggal 7 Oktober, puluhan naskah datang tiap hari. Dari seluruh pelosok Nusantara, dari Sabang – Merauke. Seluruh provinsi terwakili di Indonesia, kecuali dari Maluku," tutur Agung.

 

Sekertaris panitia, Supali Kasim menjelaskan, "Sail Puisi Cimanuk 2016", menghadirkan tiga juri yang kesemuanya berasal dari luar Indramayu. Masing-masing Hamdi Salad, akademisi dan penyair Yogyakarta, Raudal Tanjung Banua, penyair asal Padang yang bermukim di Yogyakarta, dan Kijoen, penyair asal Jatitujuh, Majalengka.

 

Dari seluruh naskah yang masuk, akan diseleksi enam puisi terbaik yang berhak memperoleh hadiah dan penghargaan. Selain itu, panitia juga memilih 100 puisi terbaik yang akan dibukukan ke dalam Antologi Sail Puisi Cimanuk 2016.



 


0 komentar: