Selasa, 12 November 2013

Survai Indeksi Kepuasan Masyarakat


Puskesmas Balongan Sangat Baik Dalam Pelayanan Kesehatan

 

Pelayanan publik oleh birokrasi merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Pelayanan publik oleh birokrasi dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat. Dengan demikian pelayanan publik merupakan pemberian layanan kepada orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

 

Berdasarkan hasil laporan survai Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) atas kinerja UPTD Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tahun 2013, Puskesmas Balongan merupakan Puskesmas terbaik dalam melakukan pelayanan berdasarkan hasil nilai rata-rata dari persepsi masyarakat.

Kepala Bagian Organisasi Setda Indramayu Drs. H. Sugino, MM seperti yang disampaikan Bagian Humas dan Protokol menjelaskan, pelaksanaan survai dan penyusunan IKM dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja UPTD Puskesmas sebagai unit pelayanan publik bidang kesehatan dan bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan publik serta melakukan perbaikan terhadap unsur pelayanan yang masih dirasa kurang oleh masyarakat.

Pengukuran secara periodik IKM ini sesuai dengan amanat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan IKM unit pelayanan instansi pemerintah yang dilaksanakan minimal 1 tahun sekali,  dan Keputusan Bupati Indramayu Nomor 872.05/Kep.68.A-Org/2013. Untuk tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Indramayu melaksanakan survai IKM  pada sepuluh UPTD Puskesmas yakni Juntinyuat, Lohbener, Pondoh, Balongan, Kedokanbunder, Widasari, Sliyeg, Kandanghaur, Sukra, dan Terisi sebagai percontohan.

Sugino menambahkan, penyusunan IKM menggunakan alat bantu berupa kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat pengguna layanan sebagai responden secara langsung. Pertanyaan dalam kuesioner meliputi 14 unsur pelayanan yang mengacu pada Keputusan Menpan tentang pedoman umum penyusunan IKM unit pelayanan instansi pemerintah. Sementara yang menjadi responden dipilih secara acak yang datang untuk berobat dan menerima pelayanan lainnya yang dilaksanakan  oleh 10 UPTD Puskesmas, untuk memenuhi akurasi hasil penyusunan IKM responden terpilih ditetapkan minimal 150 orang dari jumlah populasi penerima layanan pada setiap UPTD Puskesmas.

"Data yang dikumpulkan adalah data primer yakni data yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner. Kuesioner IKM dibagikan pada saat jam pelayanan pada saat masyarakat datang untuk menerima pelayanan yang kemudian pengguna layanan dipersilahkan untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan dan setiap hari rata-rata 15 responden yang mengisi kuesioner pada setiap UPTD Puskesmas," kata Sugino.

Berdasarkan hasil survai, UPTD Puskesmas Balongan meraih nilai tertinggi yakni 84,03, kemudian Sliyeg (81,46), Terisi (75,95), Kandanghaur (73,83), Kedokanbunder (73,65), Sukra (72,98), Juntinyuat (72,18), Pondoh (69,68), Lohbener (68,34), dan terakhir yakni Widasari (66,68).

Walaupun mendapatkan persepsi nilai rata-rata 'baik' dan 'sangat baik' dari masyarakat, namun masih ada hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian. Pihaknya menyampaikan 10 point rekomendasi sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. (deni)

1 komentar:

mas mengatakan...

dasar pendahuluan ini apa mengacu item itu saja?
periode penelitian kapan?
sampling tiap puskesmas 150? random sampling?
kriteria ini berdasarkan inklusi dan eksklusi yang dipake?
sebelum penelitian apa quisioner yang digunakan terlebih dahulu di uji secara validitas dan reliabilitasnya?
margin errornya berpa persen?
klo boleh tau di share juga abstraknya.